FUJIFILM X-H2S adalah seri kamera Fujifilm yang paling ditunggu – tunggu bagi pengguna Fujifilm X-H1 atau pun penggemar Fujifilm, karena setelah kesuksesan dari sang kakak (X-H1) yang dirilis tahun 2018, tak pernah terdengar Fujifilm akan merilis penerus dari Fujifilm X-H1, sampai akhirnya beberapa tahun terakhir mulai terdengar rumor mengenai Fujifilm X-H2, sehingga para fans semakin tidak sabar dengan apa yang bakal diusung oleh penerus dari Fujifilm X-H1, apakah bakal melampaui kesuksesan kakaknya atau para fans bakalan kecewa? Untuk mengetahuinya mari kita simak ulasan berikut :
- 26.1MP APS-C X-Trans Stacked BSI Sensor
- 4K 120p, 6.2K 30p, FHD 240p 10-Bit Video
- Internal ProRes 422 HQ and F-Log 2
- 7-Stop In-Body Image Stabilization
- 5.76m-Dot OLED Electronic Viewfinder
- 3" 1.62m-Dot Vari-Angle Touchscreen LCD
- 40 fps E. Shutter, 15 fps Mech. Shutter
- 425-Pt. Hybrid AF, AI Subject Detection
- ProRes & Blackmagic RAW via HDMI
- CFexpress Type B & SD UHS-II Card Slots
![]() |
Tampilan pada bagian kiri |
![]() |
Tampilan pada bagian kanan |
Kamera Tipe
Fujifilm
X-H2S merupakan kamera hybrid, yang artinya fitur – fitur yang ditawarkan untuk
foto dan video sama – sama unggul, sehingga sangat cocok digunakan untuk foto
sekaligus video. Walaupun sebagai kamera hybrid, namun untuk penggunaan video
maupun foto sama – sama memiliki fitur professional.
Sensor Kamera
![]() |
Tampilan lensa kamera |
Seperti kamera Fujifilm X-series lainnya, yaitu memiliki ukuran sensor APS-C namun dengan pembaruan resolusi dan sensor yang digunakan. X-H2S memiliki 26.1-megapixel dengan stacked BSI CMOS X-Trans sensor. Fujifilm mengklaim sensor ini memiliki kecepatan 2x lebih cepat dari versi sebelumnya.
Fujifilm
X-H2S menjadi X series pertama yang membawa fitur Stack Sensor, yang mana
fungsi dari stack sensor membuat pixel readout menjadi lebih cepat, ini akan
sangat berguna ketika merekam video menggunakan shutter speed yang tinggi dan
melakukan pergerakan kamera yang cepat biasanya video akan menjadi miring atau
goyang, nah dengan adanya stack sensor maka akan mengurangi masalah seperti itu
Fotografi
![]() |
Contoh hasil foto |
Fujifilm
meningkatkan performa dari system autofocus dengan Hybrid AF dan menggunakan
teknologi AI. Dengan 425 titik phase-detection autofocus, yang dapat bekerja
pada extreme low light sampai -7EV dan dengan bantuan AI yang secara otomatis
mendeteksi dan mentracking subject seperti kacamata, wajah dan garis rambut.
Selain subject manusia, juga dapat mengenali object lain seperti mobil,
pesawat, kereta, motor, burung, kuda, anjing, kucing dan sebagainya.
Videografi
Hanya
dengan perekaman internal kamera ini dapat merekam dengan resolusi 6.2K 30p
(3:2) dan 4K 120p. tidak hanya itu kamera ini juga dapat merekam internal 4:2:2
10-bit recording yang bisa DCI/UHD 4K sampai 120p dan resolusi Full HD sampai
240p. Beberapa codec yang didukung kamera ini antara lain : H.256 dan three
tiers of ProRes: the high bitrate 422 HQ, the standard 422, and the more
compressed 422 LT. Dan juga, untuk durasi perekaman bisa mencapai 90 menit
dalam segala setingan frame rate dan resolusi.
Baterai dan vertical grid
![]() |
Tampila pada bagian depan |
![]() |
Tampilan pada bagian belakang |
Baterai
yang digunakan Fujifilm X-H2S sama dengan yang digunakan oleh Fujifilm X-T4
yaitu Fujifilm NP-W325 dengan kapasitas 2200mAh. Jadi bagi pengguna X-T4 dapat
saling menggunakan batrainya. Selain itu kamera ini juga dapat menggunakan
vertical grid sehingga sangat proper untuk keperluan professional.
Desain
Sedikit
berbeda dengan X-H1 dengan desain bulky, X-H2S terasa lebih compact dengan
beberapa perubahan pada tombol dan dialnya. Juga ada beberapa improve pada grid
dan juga pada pengait strap yang lebih kalem dan anti berisik saat ditidak
dipasangkan strap. Strap yang berikan berbeda dari kamera sebelumnya yang mana
lebih tebal dan dengan dasar hitam dan tulisan grey, yang membuatnya semakin
elegan.
Aksesoris
![]() |
Cooling fan pada kamera |
Cooling
fan FAN-001 adalah cooling fan yang dirancang khusus untuk X-H2S mengurangi
temperature tinggi saat perekaman panjang. Cooling fan ini dipasang di belakang
body camera yang sudah ada mount dan port khusus yang disediakan. Namun
sayangnya pada saat dipasangi cooling fan, layar tidak dapat di tutup karena
terhalang cooling fan.
makasih info tambahannya gan
ReplyDeleteMantap
ReplyDelete